Laporan Pertanggungjawaban: Edukasi Korupsi Sejak Dini?
Masih teringat jelas di benak saya, ketika pertama kali diminta untuk mengajukan laporan pertanggungjawaban dari program kerja perdana yang telah diamanahkan kepada saya kepada birokrasi, ketika saya terdaftar sebagai pengurus suatu organisasi. Organisasi tersebut adalah organisasi pertama yang saya ikuti sebagai mahasiswa, yang berarti kali pertama pula saya membuat laporan pertanggungjawaban. “Ini saya sudah rekap dan nota-notanya sudah saya tempel, Mbak. Sisanya Rp 1.000.000,- dari total anggaran yang sudah dicairkan.“ “Oh, tetap kamu LPJ-kan sesuai dengan jumlah yang dicairkan saja ya. Pakai nota-nota kosong aja, kamu isi sendiri.” “Maksudnya dipalsukan, Mbak?” “Iya. Nanti setelah diterima sisa uangnya kalau bisa diberikan ke saya ya. Untuk tambahan program kerja yang lain.” “Memang kalau berbohong tidak apa-apa, Mbak?” “Ya habis mau gimana, daripada tidak diterima.” Dan semenjak saat itu, saya baru menyadari kalau lingkaran setan ini benar-benar ada. Suatu perilaku yang s