Setuju atau Tidak Itu Urusanmu
“Menurutmu mengapa harus ada kolom agama di dalam Kartu Tanda Penduduk?” Bening hampir tersedak potongan kecil kentang goreng yang baru saja dibelinya di Kafeteria ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan bicaranya itu. Ia terbatuk-batuk lalu meneguk sebotol air mineral, sebelum akhirnya menimpali lawan bicaranya. “Pertanyaanmu selalu aneh-aneh, Li. Tak bisakah kamu menerima satu hal saja dengan lapang dada, tanpa perlu bertanya bagaimana asal-usulnya?” Lia, lawan bicara Bening saat ini, yang juga merupakan teman baik Bening, mengernyitkan dahi sambil mengikat ulang rambutnya yang hampir lepas. Lia memang sangat suka melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang jarang terpikirkan oleh orang-orang seusia mereka, sampai-sampai terkadang Bening lelah untuk menanggapinya. Seperti sekarang, disaat kepala Bening masih mendidih akibat soal-soal kuis Akuntansi Biaya yang baru saja ia selesaikan setengah jam lalu, Lia kembali menanyakan satu dari pertanyaan-pertanyaan aj